PANDANGAN FROEBEL TENTANG
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Selamat malam sahabat Lily....
masih tentang Pendidikan Anak Usia Dini. Setelah kita membahas Kali ini saya akan memposting tentang PANDANGAN
FROEBEL TENTANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI. Semoga tulisan ini memberikan
manfaat. amin
1. PANDANGAN FROEBEL TENTANG
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (1782-1852)
Froebel adalah pencetus ide awal
sekaligus pelopor tunggal berdirinya kindergarten atau taman kanak-kanak (TK) petama di dunia.
Maraknya lembaga-lembaga PAUD di Indonesia, tidak bisa dilepaskan dari pengaruh
Froebel, di samping murid-muridnya, Carl Schulz dan Elizabeth Peabody.
Pendidikan taman kanak-kanak harus mengikuti sifat dan karakteristik
"Taman" atau anak. Oleh sebab itu, bermain di pandang sebagai metode
yang tepat untuk membelajarkan anak serta merupakan cara anak dalam meniru
kehidupan orang dewasa di sekelilingnya secara wajar. Selanjutnya teori
pendidikan Froebel didasarkan atas keyakiannya terhadap kesatuan alam, adanya
hukum-hukum alam yang universal dan keyakinannya terhadap Tuhan sebagai
pengatur kehidupan manusia yang juga merupakan bagian dari alam. Dalam hal ini,
Froebel berpendapat dengan pestalozzi bahwa anak-anak sejak lahir memiliki
kemampuan khusus masing-masing, tetapi
ia menyatakan pula bhwa perkembangan, kemampuan dan pemenuhan kebutuhan diri
beasal dari dorongan hati anak tersebut melalui aktivitas yang dilakukannya
secara spontan. Di katakan pula bahwa, berpikir adalah suatu aktivitas otak dan
berpikir terdapat pula dalam bentuk-bentuk perbuatan yang lain, seperti
bermain, bersikap, bercakap-cakap, menyanyi dan daya pengungkapan diri. Jadi,
pengetahuan dan perbuatan merupakan bentuk aspek yang sama dengan pernyataan diri
serta kreativitas. Sebagaimana tanaman yang tumbuh dengan bantuan alam, seorang
anak juga bertumbuh dan berkembang jika dibantu oleh orang tua atau Guru dalam
mewujudkan naluri serta memanfaatkan kemampuan alamiahnya (Aswandi Sujud, 1997)
Froebel menganggap bahwa
pengetahuan dan pertumbuhan hanya akan mengembangkan naluri serta minat anak
yang memang sudah ada. Karena Froebel benar-benar mengerti tentang naluri dan
minat tersebut ia menentukan berbagai pola aktivitas seperti permainan, lagu
atau rancangan bentuk yang telah di atur sebelumnya dan hal-hal lain yang akan
memenuhi kebutuhan pendidikan anak dan akan memuaskan minat spontan anak dalam
tahap-tahap pertumbuhan tertentu. Pandangan
pendidikan Froebel yang utama adalah :
1. Pendidikan bukan merupakan
persiapan untuk hidup masa dewasa, tetapi lebih merupakan pengalaman hidup yang
akan menyatukan pikiran dengan tindakan.
2. Ekspresi diri dan belajar dari
kerja (seperti berkebun, pekerjaan jahitan, menenun, musik, merancang,
oekerjaan tangan dan kegiatan laiinya) adalah metode terbaik untuk belajar,
memperoleh pengetahuan serta ketrampilan menembangkan bakat.
3. Anak-anak harus dibimbing
sehingga mereka akan belajar melalui pengalaman dalam satu kelompok kerjasama
serta akan membentuk sikap da kebiasan moral yang baik, saling membantu akan
menciptakan persahabatan diantara mereka. Di sekolah Taman Kanak-kanak semuanya
menjadi miniatur masyarakat yang ideal.
4. Spontanitas, kegembiraan dan
disiplin yang diberikan kepada anak-anak harus wajar dan memberikan ciri
terhadapa sekolah tersebut maupun programnya.
5. Manusia adalah bagian dari alam
dan tunduk kepada hukum alam. Oleh karena itu, alam harus dipelajari oleh para
ahli ilmu pengetahuan, sama seperti tumbuh-tumbuhan dan binatang yang harus
dipelajari.
Pemikiran Froebel sangat besar
sumbangannya di dunia pendidikan modern karena menurutnya manusia pada dasarnya
dinamis atau produktif dan tidak hanya bersifat reseptif saja. Manusia
mempunyai kemampuan untuk berkembang sendiri, bukanlah sepotong spons yang
menghisap pengetahuan dari luar saja.
Kesimpulan Pandangan Froebel Tentang
Pendidikan Anak Usia Dini
Bahwa anak-anak sejak lahir
memiliki kemampuan khusus masing-masing, tetapi ia menyatakan pula bahwa
perkembangan, kemampuan, dan pemenuhan kebutuhan diri berasal dari dorongan
hati anak tersebut melalui aktivitas yang dilakukannya secara spontan. Di
katakan pula bahwa, berpikir adalah suatu aktivitas otak dan berpikir terdapat
pula dalam bentuk-bentuk perbuatan yang lain, seperti bermain, bersikap,
bercakap-cakap, menyanyi dan daya pengungkapan diri.
Terimakasih sharingnya gan semoga sukses terus
ReplyDeleteterimakasih kakak sudah berkunjung ^^
Delete