TEORI BERMAIN MENURUT JOHN DEWEY
Selamat pagi teman-teman... setelah kemarin tidak isi blog
gara-gara kehabisan kuota hehe. Kali ini saya akan memposting tentang Teori
bermain dan perkembangan pendidikan anak usia dini menurut John Dewey. Langsung
saja yah teman-teman di baca langsung. Kebanyakan langsung sih hehe.
Dewey adalah teoritikus pendidikan terkemukan abad ke-20 di
seluruh universitas Amerika. Ia dilahirkan pada 20 Oktober 1859 di Burlington,
Vermont Amerika. Pemikiran Dewey tentang pendidikan pada umumnya dan pendidikan
anak pada khususnya tertuang dalam karya monumental yang berjudul Democracy
and education. Melalui ini Dewey menyatakan bahwa pendidikan adalah
rekonstruksi dan reorganisasi pengalaman secara konstant. "education is a
constant reorganizing or reconstructing of experience" (Dewey, 1955).
Penekananya pada pengalaman ini menimbulkan konsekuensi teknis dalam formasi
akal pikiran. Dia mengatakan bahwa tidak perlu ditanyakan lagi, pendidikan itu
adalah formasi akan pikiran.
Meyer merangkum prinsip umum dalam pendidikan Dewey sebagai
berikut :
1) Pendidikan itu adalah hidup,
bukan sekedar persiapan untuk hidup.
2) Pendidikan adalah perkembangan.
Selama perkembangan itu berlangsung, pendidikan juga berlangsung terus menerus.
3) Pendidikan adalah rekonstruksi
dari sekumpulan pengalaman secara terus menerus.
4) Pendidikan adalah proses
sosial, dan untuk merealisasikan hal itu sekolah harus berbentuk komunitas
demokratis.
Selanjutnya, Dewey berpendapat
bahwa sekolah merupakan model masyarakat demokratis dalam bentuk kecil, di mana
anak-anak dapat mempraktekkan ketrampilan yang diperlukan untuk hidup di alam
demokratis. Melalui pengalaman-pengalaman itu seorang peserta didik mampu
menghadapi dunia luar yang selalu berubah-ubah karena realitas itu berubah
secara konstant. Teori Dewey mengerucut pada aliran filsafat progresivisme yang
difokuskan pada sekolah sebagai child-centered dan menekankan kurikulum yag
mengutamakan aktivitas (activity-centered curiculum).
Prinsip-prinsip dasar pendidikan
yang progresiv menurut Dewey secara singkat dirangkum oleh kneller sebagai
berikut :
1) Pendidikan itu seharusnya
"kehidupan" itu sendiri bukan persiapan untuk hidup.
2) Belajar dikaitkan langsung
dengan minat anak.
3) Belajar melalui pemecahan
masalah (problem solving) harus didahulukan dari pada pengulangan mata
pelajaran secara ketat.
4) Peran Guru bukan untuk
menunjukkan, tetapi untuk membimbing.
5) Sekolah harus meningkatkan
upaya kerjasama, bukan bersaing.
6) Hanya cara demokratislah yang
sesungguhnya dapat meningktakan peran ide dan personalisasi anak secara bebas,
karena itu diperlukan bagi kondisi pertumbuhan anak yang benar.
Selanjutnya Dewey menenkankan
sistem belajar melalui kegiatan dan pengajaran anak secara mendalam, sama
seperti halnya yang telah dianjurkan oleh Pestalozzi dan Proebel pada abad
ke-18. Teori-teori pendidikan Dewey di populerkan oleh William Heard melalui
Progreive Education Movement, yang sangat berpengaruh di Amerika maupun di
Negara-negara lain. Secara ringkas, teori-teori Dewey adalah sebagai berikut :
1. Anak harus benar-benar tertarik
pada kegiatan, pengalaman atau pekerjaan yang edukatif.
2. Anak harus menemukan dan
memecahkan kesukaran atau masalahnya sendiri.
3. Anak harus menentukan cara
pemecahan masalah yang di hadapi sendiri.
4. Anak harus mencoba cara terbaik
untuk memecahkan sesuatu melalui penerapan dalam pengalaman, percobaan atau
kehidupan sehari-hari.
Pendidikan harus dapat
mengembangkan minat maupun kemampuan anak sehingga ia akan berperan serta dengan baik di sekolah atau di
masyarakatnya, anak harus menggunakan bangunan, alat-alat, permainan,
pengamatan alam, pengungkapan diri (bukan hanya patuh pada orang lain) dan
hasil aktivitas sebagai cara belajar
atau pengembangan dirinya. Anak harus mempelajarai pranata-pranata sosial dan
cara hidup dengan jalan ikut berperan serta dalam sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan harus menunjang kelangsungan pranata, adat-istiadat, ketrampilan dan
pengetahuan dari generasi yang satu ke generasi berikutnya.
sekian artikel yang saya sampaikan semoga bermanfaat, amin
0 comments:
Post a Comment