Thursday, November 17, 2016

TEORI BERMAIN MENURUT JOHN DEWEY

TEORI BERMAIN MENURUT JOHN DEWEY

Selamat pagi teman-teman... setelah kemarin tidak isi blog gara-gara kehabisan kuota hehe. Kali ini saya akan memposting tentang Teori bermain dan perkembangan pendidikan anak usia dini menurut John Dewey. Langsung saja yah teman-teman di baca langsung. Kebanyakan langsung sih hehe.
Dewey adalah teoritikus pendidikan terkemukan abad ke-20 di seluruh universitas Amerika. Ia dilahirkan pada 20 Oktober 1859 di Burlington, Vermont Amerika. Pemikiran Dewey tentang pendidikan pada umumnya dan pendidikan anak pada khususnya tertuang dalam karya monumental yang berjudul Democracy and education. Melalui ini Dewey menyatakan bahwa pendidikan adalah rekonstruksi dan reorganisasi pengalaman secara konstant. "education is a constant reorganizing or reconstructing of experience" (Dewey, 1955). Penekananya pada pengalaman ini menimbulkan konsekuensi teknis dalam formasi akal pikiran. Dia mengatakan bahwa tidak perlu ditanyakan lagi, pendidikan itu adalah formasi akan pikiran.
Meyer merangkum prinsip umum dalam pendidikan Dewey sebagai berikut :
1) Pendidikan itu adalah hidup, bukan sekedar persiapan untuk hidup.
2) Pendidikan adalah perkembangan. Selama perkembangan itu berlangsung, pendidikan juga berlangsung terus menerus.
3) Pendidikan adalah rekonstruksi dari sekumpulan pengalaman secara terus menerus.
4) Pendidikan adalah proses sosial, dan untuk merealisasikan hal itu sekolah harus berbentuk komunitas demokratis.
Selanjutnya, Dewey berpendapat bahwa sekolah merupakan model masyarakat demokratis dalam bentuk kecil, di mana anak-anak dapat mempraktekkan ketrampilan yang diperlukan untuk hidup di alam demokratis. Melalui pengalaman-pengalaman itu seorang peserta didik mampu menghadapi dunia luar yang selalu berubah-ubah karena realitas itu berubah secara konstant. Teori Dewey mengerucut pada aliran filsafat progresivisme yang difokuskan pada sekolah sebagai child-centered dan menekankan kurikulum yag mengutamakan aktivitas (activity-centered curiculum).
Prinsip-prinsip dasar pendidikan yang progresiv menurut Dewey secara singkat dirangkum oleh kneller sebagai berikut :
1) Pendidikan itu seharusnya "kehidupan" itu sendiri bukan persiapan untuk hidup.
2) Belajar dikaitkan langsung dengan minat anak.
3) Belajar melalui pemecahan masalah (problem solving) harus didahulukan dari pada pengulangan mata pelajaran secara ketat.
4) Peran Guru bukan untuk menunjukkan, tetapi untuk membimbing.
5) Sekolah harus meningkatkan upaya kerjasama, bukan bersaing.
6) Hanya cara demokratislah yang sesungguhnya dapat meningktakan peran ide dan personalisasi anak secara bebas, karena itu diperlukan bagi kondisi pertumbuhan anak yang benar.
Selanjutnya Dewey menenkankan sistem belajar melalui kegiatan dan pengajaran anak secara mendalam, sama seperti halnya yang telah dianjurkan oleh Pestalozzi dan Proebel pada abad ke-18. Teori-teori pendidikan Dewey di populerkan oleh William Heard melalui Progreive Education Movement, yang sangat berpengaruh di Amerika maupun di Negara-negara lain. Secara ringkas, teori-teori Dewey adalah sebagai berikut :
1. Anak harus benar-benar tertarik pada kegiatan, pengalaman atau pekerjaan yang edukatif.
2. Anak harus menemukan dan memecahkan kesukaran atau masalahnya sendiri.
3. Anak harus menentukan cara pemecahan masalah yang di hadapi sendiri.
4. Anak harus mencoba cara terbaik untuk memecahkan sesuatu melalui penerapan dalam pengalaman, percobaan atau kehidupan sehari-hari.
Pendidikan harus dapat mengembangkan minat maupun kemampuan anak sehingga ia akan berperan  serta dengan baik di sekolah atau di masyarakatnya, anak harus menggunakan bangunan, alat-alat, permainan, pengamatan alam, pengungkapan diri (bukan hanya patuh pada orang lain) dan hasil aktivitas sebagai  cara belajar atau pengembangan dirinya. Anak harus mempelajarai pranata-pranata sosial dan cara hidup dengan jalan ikut berperan serta dalam sekolah maupun masyarakat. Pendidikan harus menunjang kelangsungan pranata, adat-istiadat, ketrampilan dan pengetahuan dari generasi yang satu ke generasi berikutnya.
 sekian artikel yang saya sampaikan semoga bermanfaat, amin
Share:

0 comments:

Post a Comment