Hai-hai..... sengaja banget hari ini ingin memposting tempat saya dilahirkan yakni di desa kedung padang. silakan dibaca.
Pada zaman dahulu desa Kedung padang terdapat Kedung (danau). Dulunya ada sebuah danau yang disebut masyarakat sini sebagai Kedung,
tempat tersebut sangat gersang dan bahkan tidak ada satupun pepohonan yang
tumbuh diantara danau tersebut meskipun
di dalam danau tersebut berisi air, oleh karena fenomena yang terjadi anak kecil jaman dulu dilarang bermain /
mandi di danau, oleh karena itu desa ini dinamakan desa Kedung padang yang
berarti danau yang terang.
Desa Kedung padang sudah ada sejak zaman penjajahan dan
bahkan sebelum itu. Sehingga tidak ada yang mengetahui sejak kapan desa ini
berdiri. Danau yang terdapat di desa ini juga sudah mulai menjadi sungai yang
digunakan warganya untuk mengirigasi sawah mereka.
Ø Monografi
dan Demografi Desa Kedungpadang
Desa Kedung padang ini terletak di Kecamatan Rejoso
Kabupaten Nganjuk yang memiliki luas 3,5 Km2. Desa Kedung padang
mempunyai satu dusun yaitu Mbingungan. Batas wilayahnya sebelah barat Kecamatan
Ngondang, sebelah utara Kecamatan Sukomoro, sebelah timur Kecamatan Bagor
kulon, dan sebelah selatan kecamatan Ngluyu. Desa Kedung padang terdiri dari 03
Rukun Warga ( RW ) dan 06 Rukun Tetangga ( RT ) dengan jumlah warganya 1.230
jiwa untuk tahun 2014.
Ø Keadaan
Sosial dan Budaya Masyarakat Desa Kedungpadang
Pekerjaan utama masyarakat desa Kedung padang adalah
petani. Pertaniannya didominasi oleh tanaman Padi, Bawang merah, dan Polowijo.
Penghasilan utamanya berasal dari sawah. Tetapi banyak warganya yang mempunyai
pekerjaan lain selain bertani, seperti berdagang, berternak, PNS, pengajar dan
lain sebagainya. Lembaga pendidikan yang ada di desa Kedung padang ini adalah
PAUD, TK, dan SD.
Desa Kedung padang memiliki tradisi yang turun temurun
diantarannya adalah budaya Nyadranan yang juga bisa disebut dengan bersih desa.
Nyadranan ini dilakukan saat panen raya yaitu pada bulan agustus tepatnya pada
hari jum’at pahing. Dimana semua penduduknya sedang mengalami musim panen padi.
Kegiatan yang dilakukan saat Nyadranan adalah pengajian pada malam jumatnya,
kemudian keesokan paginya para warga pergi ke Makam Mbah Sentono yang dipercaya
oleh masyarakat desa Kedung padang sebagai pembabat / pendiri Desa, banyak warga
yang syukuran dan berdoa membawa nasi dan panggang ayam untuk selametan di
makam tersebut. Tetapi tidak semua warga ikut karena mengangap bahwa hal
tersebut adalah musyrik. Pada malam harinya penduduk sekitar dihibur dengan
adanya acara tayuban (waranggono). Nyadranan ini adalah acara yang dilakukan setiap
tahunnya.
Dibawah ini akan disebutkan nama-nama Kepala desa yang
diketahui dari narasumber, yaitu :
· Mbah
Pasiun 1978-1984
· Mbah Ndang
1984-1992
· Bapak
Taslan 1992-1998
· Bapak
Suwito Handoyo 1998-2005
· Ibu Sri
Supatmi 2005-2011
· Bapak
Taslan 2011-sekarang
BACA JUGA CERITA RAKYAT SELANJUTNYA
0 comments:
Post a Comment