Tuesday, September 13, 2016

SEJARAH DESA KEDUNG PADANG

Hai-hai..... sengaja banget hari ini ingin memposting tempat saya dilahirkan yakni di desa kedung padang. silakan dibaca.


Pada zaman dahulu desa Kedung padang terdapat  Kedung (danau). Dulunya ada sebuah danau yang disebut masyarakat sini sebagai Kedung, tempat tersebut sangat gersang dan bahkan tidak ada satupun pepohonan yang tumbuh diantara danau  tersebut meskipun di dalam danau tersebut berisi air, oleh karena fenomena yang terjadi  anak kecil jaman dulu dilarang bermain / mandi di danau, oleh karena itu desa ini dinamakan desa Kedung padang yang berarti danau yang terang.


Desa Kedung padang sudah ada sejak zaman penjajahan dan bahkan sebelum itu. Sehingga tidak ada yang mengetahui sejak kapan desa ini berdiri. Danau yang terdapat di desa ini juga sudah mulai menjadi sungai yang digunakan warganya untuk mengirigasi sawah mereka.


Ø  Monografi dan Demografi Desa Kedungpadang


Desa Kedung padang ini terletak di Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk yang memiliki luas 3,5 Km2. Desa Kedung padang mempunyai satu dusun yaitu Mbingungan. Batas wilayahnya sebelah barat Kecamatan Ngondang, sebelah utara Kecamatan Sukomoro, sebelah timur Kecamatan Bagor kulon, dan sebelah selatan kecamatan Ngluyu. Desa Kedung padang terdiri dari 03 Rukun Warga ( RW ) dan 06 Rukun Tetangga ( RT ) dengan jumlah warganya 1.230 jiwa untuk tahun 2014.


Ø  Keadaan Sosial dan Budaya Masyarakat Desa Kedungpadang


Pekerjaan utama masyarakat desa Kedung padang adalah petani. Pertaniannya didominasi oleh tanaman Padi, Bawang merah, dan Polowijo. Penghasilan utamanya berasal dari sawah. Tetapi banyak warganya yang mempunyai pekerjaan lain selain bertani, seperti berdagang, berternak, PNS, pengajar dan lain sebagainya. Lembaga pendidikan yang ada di desa Kedung padang ini adalah PAUD, TK, dan SD.


Desa Kedung padang memiliki tradisi yang turun temurun diantarannya adalah budaya Nyadranan yang juga bisa disebut dengan bersih desa. Nyadranan ini dilakukan saat panen raya yaitu pada bulan agustus tepatnya pada hari jum’at pahing. Dimana semua penduduknya sedang mengalami musim panen padi. Kegiatan yang dilakukan saat Nyadranan adalah pengajian pada malam jumatnya, kemudian keesokan paginya para warga pergi ke Makam Mbah Sentono yang dipercaya oleh masyarakat desa Kedung padang sebagai pembabat / pendiri Desa, banyak warga yang syukuran dan berdoa membawa nasi dan panggang ayam untuk selametan di makam tersebut. Tetapi tidak semua warga ikut karena mengangap bahwa hal tersebut adalah musyrik. Pada malam harinya penduduk sekitar dihibur dengan adanya acara tayuban (waranggono). Nyadranan ini adalah acara yang dilakukan setiap tahunnya.


Dibawah ini akan disebutkan nama-nama Kepala desa yang diketahui dari narasumber, yaitu :


· Mbah Pasiun 1978-1984


· Mbah Ndang 1984-1992


· Bapak Taslan 1992-1998


· Bapak Suwito Handoyo 1998-2005


· Ibu Sri Supatmi 2005-2011


· Bapak Taslan 2011-sekarang


 BACA JUGA CERITA RAKYAT SELANJUTNYA

Share:

0 comments:

Post a Comment