Wednesday, October 19, 2016

PENGERTIAN PENDIDIKAN AKHLAK



Pengertian Pendidikan Akhlak
Dalam hal ini, peneliti mengutip pendidikan akhlak, sebagai berikut : Bigot, Kohnstamm, dan Pallad (1945) Pendidikan akhlak adalah bentuk tindakan manusia yang merupakan gejala jiwa, tindakan yang merupakan respon terhadap stimulus yang dihadapi manusia.[1]
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendidikan akhlak adalah usaha sadar dan tidak sadar yang dilakukan oleh seorang pendidik untuk membentuk tabiat yang baik pada seorang anak didik, sehingga terbentuk menjadi manusia yang taat kepada Allah. Pembentukan tabiat ini dilakukan oleh pendidik secara kontinue dengan tidak ada paksaan dari pihak manapun.
Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mendefinisikan akhlak, yaitu pendekatan linguistik (kebahasaan), pendekatan terminologik (peristilahan).
Dari sudut pembahasan, akhlak berasal dari bahasa Arab, jamak dari khuluqun yang menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalaqun yang berarti kejadian, yang juga erat hubungannya dengan  yang berarti pencipta, demikian pula dengan makhluqun  yang berarti yang diciptakan.
Ibnu Athir menjelaskan bahwa: ”Hakikat makna khuluq itu, adalah gambaran batin manusia yang tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya), sedang khalqi merupakan gambaran bentuk luarnya (raut muka, warna kulit, tinggi rendahnya tubuh dan lain sebagainya).”[2]
Imam al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut:
”Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari padanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dahulu)”.[3]
                                                      
Dr. M. Abdulah Dirroz, mengemukakan definisi akhlak sebagai berikut:
”Akhlak adalah sesuatu kekuatan dalam kehendak yang mantap, kekuatan dan kehendak mana berkombinasi mambawa kecendrungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)”.[4]

Dari beberapa pengertian tersebut di atas, dapatlah dimengerti bahwa akhlak adalah tabiat atau sifat seseorang, yakni keadaan jiwa yang terlatih, sehingga dalam jiwa tersebut benar-benar telah melekat sifat-sifat yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikirkan dan diangan-angankan lagi.


[1]Hamdani hamid dan beni ahmad saebani, Pendidikan karakter perspektif islam. Bandung: Pustaka setia, 2013, 44.
[2]Erwin yudi prahara, Materi pendidikan agama islam. Ponorogo: STAIN Po PRESS, 2009, 181.
[3] Ibid 182.
[4] Ibid 182.
 
Share:

0 comments:

Post a Comment