semoga ini bisa menambah wawasan ya tentang materi fluida.
Fluida adalah zat yang dapat
mengalir. Kata Fluida mencakup zat car, air dan gas karena kedua zat ini dapat
mengalir, sebaliknya batu dan benda-benda keras atau seluruh zat padat tidak
digolongkan kedalam fluida karena tidak bisa mengalir. Susu, minyak pelumas,
dan air merupakan contoh zat cair. dan Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke
dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat
yang lain. Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat
mengalir dari satu satu tempat ke tempat lain. Hembusan angin merupakan contoh
udara yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Fluida merupakan salah
satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari manusia
menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di dalamnya. Fluida ini dapat
kita bagi menjadi dua bagian yakni: 1. Fluida statis 2. Fluida Dinamis
1. Fluida Statis adalah fluida yang
berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau fluida dalam keadaan bergerak
tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar partikel fluida tersebut atau bisa
dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak dengan kecepatan
seragam sehingga tidak memiliki gaya geser. Contoh fenomena fluida statis dapat
dibagi menjadi statis sederhana dan tidak sederhana. Contoh fluida yang diam
secara sederhana adalah air di bak yang tidak dikenai gaya oleh gaya apapun,
seperti gaya angin, panas, dan lain-lain yang mengakibatkan air tersebut
bergerak. Contoh fluida statis yang tidak sederhana adalah air sungai yang
memiliki kecepatan seragam pada tiap partikel di berbagai lapisan dari
permukaan sampai dasar sungai. Sifat-sifat fisis fluida statis ini di
antaranya, massa jenis, tegangan permukaan, kapilaritas, dan viskositas.
1. Massa Jenis Pernahkah Anda membandingkan
berat antara kayu dan besi? Benarkah pernyataan bahwa besi lebih berat daripada
kayu? Pernyataan tersebut tentunya kurang tepat, karena segelondong kayu yang
besar jauh lebih berat daripada sebuah bola besi. Pernyataan yang tepat untuk
perbandingan antara kayu dan besi tersebut, yaitu besi lebih padat daripada
kayu. Anda tentu masih ingat, bahwa setiap benda memiliki kerapatan massa yang
berbeda-beda serta merupakan sifat alami dari benda tersebut. Dalam Fisika,
ukuran kepadatan (densitas) benda homogen disebut massa jenis, yaitu massa per
satuan volume. Jadi massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume
benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa
setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa
dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih
tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda
bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air). Satuan SI
massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg·m-3) Massa jenis berfungsi
untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu
zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama.
Secara matematis, massa jenis dituliskan sebagai berikut. dengan: m = massa (kg
atau g), V = volume (m3 atau cm3), dan ρ = massa jenis (kg/m3 atau g/cm3).
Jenis beberapa bahan dan massa jenisnya dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel
Massa Jenis atau Kerapatan Massa (Density) Bahan Massa Jenis (g/cm3) Nama Bahan
Massa Jenis (g/cm3) Air 1,00 Gliserin 1,26 Aluminium 2,7 Kuningan 8,6 Baja 7,8
Perak 10,5 Benzena 0,9 Platina 21,4 Besi 7,8 Raksa 13,6 Emas 19,3 Tembaga 8,9
Es 0,92 Timah Hitam 11,3 Etil Alkohol 0,81 Udara 0,0012
2. Tegangan permukaan Mari kita amati sebatang
jarum atau sebuah silet yang kita buat terapung di permukaan air sebagai benda
yang mengalami tegangan permukaan. Tegangan permukaan disebabkan oleh interaksi
molekul-molekul zat cair dipermukaan zat cair. Di bagian dalam cairan sebuah
molekul dikelilingi oleh molekul lain disekitarnya, tetapi di permukaan cairan
tidak ada molekul lain dibagian atas molekul cairan itu. Hal ini menyebabkan
timbulnya gaya pemulih yang menarik molekul apabila molekul itu dinaikan
menjauhi permukaan, oleh molekul yang ada di bagian bawah permukaan cairan.
3. Kapilaritas Tegangan permukaan
ternyata juga mempunyai peranan pada fenomena menarik, yaitu kapilaritas.
Contoh peristiwa yang menunjukkan kapilaritas adalah minyak tanah, yang dapat
naik melalui sumbu kompor. Selain itu, dinding rumah kita pada musim hujan
dapat basah juga terjadi karena adanya gejala kapilaritas. Untuk membahas
kapilaritas, kita perhatikan sebuah pipa kaca dengan diameter kecil (pipa
kapiler) yang ujungnya terbuka saat dimasukkan ke dalam bejana berisi air. Kita
dapat menyaksikan bahwa permukaan air dalam pipa akan naik. Lain hasilnya jika
kita mencelupkan pipa tersebut ke dalam bejana berisi air raksa. Permukaan air
raksa dalam tabung akan turun atau lebih rendah daripada permukaan air raksa
dalam bejana. Gejala inilah yang disebut dengan gejala kapilaritas.
4. Viskositas Viskositas merupakan
pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik dengan tekanan maupun
tegangan. Pada masalah sehari-hari (dan hanya untuk fluida), viskositas adalah
"Ketebalan" atau "pergesekan internal". Oleh karena itu,
air yang "tipis", memiliki viskositas lebih rendah, sedangkan madu
yang "tebal", memiliki viskositas yang lebih tinggi. Sederhananya,
semakin rendah viskositas suatu fluida, semakin besar juga pergerakan dari
fluida tersebut. Viskositas menjelaskan ketahanan internal fluida untuk
mengalir dan mungkin dapat dipikirkan sebagai pengukuran dari pergeseran
fluida. Seluruh fluida (kecuali superfluida) memiliki ketahanan dari tekanan
dan oleh karena itu disebut kental, tetapi fluida yang tidak memiliki ketahanan
tekanan dan tegangan disebut fluide ideal. Tekanan Hidrostatis Masih ingatkah
Anda definisi tekanan? Tekanan adalah gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu permukaan
bidang dan dibagi luas permukaan bidang tersebut. Secara matematis, persamaan
tekanan dituliskan sebagai berikut.
p= F/ A dengan: F = gaya (N), A =
luas permukaan (m2), dan p = tekanan (N/m2 = Pascal). Persamaan diatas
menyatakan bahwa tekanan p berbanding terbalik dengan luas permukaan bidang
tempat gaya bekerja. Jadi, untuk besar gaya yang sama, luas bidang yang kecil
akan mendapatkan tekanan yang lebih besar daripada luas bidang yang besar.
Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di bawah air. Tekanan
hidrostatis disebabkan oleh fluida tak bergerak. Tekanan hidrostatis yang
dialami oleh suatu titik di dalam fluida diakibatkan oleh gaya berat fluida
yang berada di atas titik tersebut. Jika besarnya tekanan hidrostatis pada
dasar tabung adalah p, menurut konsep tekanan, besarnya p dapat dihitung dari
perbandingan antara gaya berat fluida (F) dan luas permukaan bejana (A). p= F/A
Gaya berat fluida merupakan perkalian antara massa fluida dengan percepatan
gravitasi Bumi, ditulis p= massa x gravitasi bumi / A Oleh karena m = ρ V,
persamaan tekanan oleh fluida dituliskan sebagai p = ρVg / A Volume fluida di
dalam bejana merupakan hasil perkalian antara luas permukaan bejana (A) dan
tinggi fluida dalam bejana (h). Oleh karena itu, persamaan tekanan di dasar
bejana akibat fluida setinggi h dapat dituliskan menjadi p= ρ(Ah) g / A = ρ h g
Jika tekanan hidrostatis dilambangkan dengan ph, persamaannya dituliskan
sebagai berikut. Ph = ρ g h ph = tekanan hidrostatis (N/m2), ρ = massa jenis
fluida (kg/m3), g = percepatan gravitasi (m/s2), dan h = kedalaman titik dari
permukaan fluida (m). Semakin tinggi dari permukaan Bumi, tekanan udara akan
semakin berkurang. Contoh menghitung tekanan hidrostatis Tabung setinggi 30 cm
diisi penuh dengan fluida. Tentukanlah tekanan hidrostatis pada dasar tabung,
jika g = 10 m/s2 dan tabung berisi: a. air, b. raksa, dan c. gliserin. Gunakan
data massa jenis pada Tabel Jawab Diketahui: h = 30 cm dan g = 10 m/s2. Ditanya
: a. Ph air b. Ph raksa c. Ph gliserin Jawab : a. Tekanan hidrostatis pada
dasar tabung yang berisi air: Ph = ρ gh = (1.000 kg/m3) (10 m/s2) (0,3 m) =
3.000 N/m2 b. Tekanan hidrostatis pada dasar tabung yang berisi air raksa: Ph =
ρ gh = (13.600 kg/m3) (10 m/s2) (0,3 m) = 40.800 N/m2 c. Tekanan hidrostatis pada
dasar tabung yang berisi gliserin: Ph = ρ gh = (1.260 kg/m3) (10 m/s2) (0,3 m)
= 3.780 N/m2 Prinsip tekanan hidrostatis ini digunakan pada alat-alat pengukur
tekanan.
2. FLUIDA DINAMIS Pengertian Fluida
Dinamis Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak.
Untuk memudahkan dalam mempelajari, fluida disini dianggap steady (mempunyai
kecepatan yang konstan terhadap waktu), tak termampatkan (tidak mengalami
perubahan volume), tidak kental, tidak turbulen (tidak mengalami putaran-putaran).
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali hal yang berkaitan dengan fluida
dinamis ini. Besaran-besaran dalam fluida dinamis Debit aliran (Q) Jumlah
volume fluida yang mengalir persatuan waktu, atau: Dimana : Q = debit aliran
(m3/s) A = luas penampang (m2) V = laju aliran fluida (m/s) Aliran fluida
sering dinyatakan dalam debit aliran Dimana : Q = debit aliran (m3/s) V =
volume (m3) t = selang waktu (s) Persamaan Kontinuitas Air yang mengalir di
dalam pipa air dianggap mempunyai debit yang sama di sembarang titik. Atau jika
ditinjau 2 tempat, maka: Debit aliran 1 = Debit aliran 2, atau : Hukum
Bernoulli Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan pada hukum kekekalan
energi yang dialami oleh aliran fluida. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah tekanan
(p), energi kinetik per satuan volume, dan energi potensial per satuan volume
memiliki nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus. Jika
dinyatakan dalam persamaan menjadi : Dimana : p = tekanan air (Pa) v =
kecepatan air (m/s) g = percepatan gravitasi h = ketinggian air Penerapan dalam
teknologi Pesawat Terbang Gaya angkat pesawat terbang bukan karena mesin,
tetapi pesawat bisa terbang karena memanfaatkan hukum bernoulli yang membuat
laju aliran udara tepat di bawah sayap, karena laju aliran di atas lebih besar
maka mengakibatkan tekanan di atas pesawat lebih kecil daripada tekanan pesawat
di bawah. Akibatnya terjadi gaya angkat pesawat dari hasil selisih antara
tekanan di atas dan di bawah di kali dengan luas efektif pesawat. Keterangan: ρ
= massa jenis udara (kg/m3) va= kecepatan aliran udara pada bagian atas pesawat
(m/s) vb= kecepatan aliran udara pada bagian bawah pesawat (m/s) F = Gaya
angkat pesawat (N) Penyemprot Parfum dan Obat Nyamuk Prinsip kerja yang
dilakukan dengan menghasilkan laju yang lebih besar pada ujung atas selang
botol sehingga membuat tekanan di atas lebih kecil daripada tekanan di bawah.
Akibatnya cairan dalam wadah tersebut terdesak ke atas selang dan lama kelamaan
akan menyembur keluar.
0 comments:
Post a Comment