Wednesday, February 14, 2018

MAKALAH VIRUS ZIKA

Selamat malam sahabat Lily, bagaimana kabarnya? lama yah mimin gak posting lagi. maklum sok sibuk banget wkwkwk. kali ini mimin mau ngepost tentang makalah virus Zika. semoga bermanfaat yah 😄

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Virus zika adalah virus yang berasal dari keluarga Flaviviridae dari genus Flavivirus. Keluarga Flaviviridae merupaka keluarga virus yang menyebar melalui vektor atropoda, yang paling utama adalah nyamuk. Dari segi bahasa, kata Flaviviridae berasal dari bahasa latin Flavus yang bermakna kuning. Jadi, keluarga Flaviviridae berasal dari virus demam kuning.
Keluarga Flaviviridae memiliki tiga jenis genus yaki Flavivirus, Hepacivirus dan Pestivirus. Selain vius Zika, genus Flavivirus juga meliputi vius nil barat, virus demam bedarah, virus demam kuning dan beberapa lainnya yang dpatt menyebabkan ensefalitis yaitu infeksi yang mengenai sistem saraf pusat (SSP). Ensefalitis juga di definisikan sebagai peradangan pada jaringan otak yang disebabkan oleh infeksi virus. Virus genus Flavivirus ini memiliki ukuran rata – rata 40-65 nm, khusus untuk virus dengue berukuran 50 nm.

B.  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana asal – usul virus zika itu ?
2.      Apa saja tanda – tanda gejala terinfeksi virus zika ?
3.      Apa saja media penularan virus zika ?

C.  Tujuan Pembuatan Makalah
1.        Untuk mengetahui bagaimana asal – usul virus zika
2.         Untuk mengetahui tanda – tanda gejala terinfeksi virus zika
3.        Untuk mengetahui apa saja media penularan verus zika

BAB II
PEMBAHASAN
A.  Asal – Usul Dan Penyebaran Virus Zika
Mengenai sejarah asal – usul virus zika, memang belum ada catatan yang menerangkan tentang asal pasti dari virus tersebut. Hanya saja, catatan sejarah memberitakan bahwa virus zika pertama kali ditemukan di daerah Uganda, Afrika, tepatnya di hutan Zika, yang berjarak 25 km dari kota Kampala, ibukota Uganda. Karena ditemukan di hutan Zika, maka virus itupun diberi nama “virus zika”, sesuai tempat ditemukannya pertama kali.
Dihutan Zika, terdapat lebih dari 60 jeis nyamuk. Namun, kenyataan bahwa virus Zika berasal dari hutan tersebut baru terungkap akhir – akhir ini. Pasalnya, menurut penjaga hutan itu, mukisa, sebagaimana yang dikutip oleh republika.co.id banyak orang yang belum mengetahui tentang hal itu seperti dirinya, sehingga hanya sedikit warga setempat yang merasa khawatir.
Virus Zika pertama kali ditemukan pada tahun 1947 dalam darah seekor monyet. Monyet itu berasal dari hutan Zika. Inilah sebabnya, dugaan kuat muncul bahwa virus Zika berasal dari hutan tersebut.
Beberapa waktu kemudian, virus zika untuk pertama kalinya diketahui menginfeksi manusia pada tahun 1950 di daerah Afrika dan Asia yang merupakan kawasan khatulistiwa.  Kemudian, infeksi yang lebih masif (banyak) lagi terjadi pada tahun 1968 di daerah Nigeria.
Dengan demikian, jelaslah bahwa virus zika mulai berkembang dan menyebar ke seluruh dunia. Kini, penyebaran virus zika cukup mengkhawatirkan, yang bermula di Brazil pada Mei 2015. Sementara itu, organisasi kesehana dunia (WHO) juga mengaitkan virus zika dengan kondisi cacat lahir mikrosefalus.


Virus zika pun diketahui mulai menyebar ke daerah timur pada tahun 2014 melintas samudra Pasifik menuju Polinesia Prancis. Lalu, pada tahun 2015, virus yang sama mulai menyebar kepulau Paskah hingga Amerika Tengah, Karibia, dan Amerika Selatan. Seiring waktu, virus zika berkembang dan menyebar, serta menginfeksi kedalam tubuh manusia hingga lebih dari 20 negara yang berada di benua Amerika, khususnya daerah – daerah tropis.
Salah satu negara yang mencatat angka terbesar adanya infeksi virus zika adalah Brazil, Amerika Selatan. Disanalah, tercatat 3.893 kasus bayi dengan mikrosefalus sejak Oktober 2015. Seperti diketahui, mikrosefalus termasuk salah satu cacat lahir pada bayi yang disebabkan, salah satunya, oleh virus zika yang menginfeksi sang ibu sewaktu hami. Mikrosefalus merupakan cacat pada bayi dengan lingkar kepala lebih kecil 3 cm daripada lingkar dada bayi ketika lahir.
B.  Tanda Dan Gejala Terinfeksi Virus Zika
Orang yang terjangkit virus zika memiliki tanda dan gejala mirip dengan demam berdarah, sehingga banyak orang yang mengira bahwa penyakit itu adalah demam berdarah, padahal bukan.
Beberapa pakar melihat adanya banyak kesamaan gejala antara demam berdarah dengan demam zika. Keduanya sama – sama diawali dengan demam yang naik turun serta rasa linu hebat pada persendian dan tulang. Kadang, itu juga disertai mual, pusing, rasa tidak nyaman diperut, serta rasa lemah dan lesu yang hebat. Karena dadnya kesamaan gejala itulah, banyak orang yang belum bisa membedakan antara demam berdarah dan penyakit zika.
Menurut sebuah catatan dalam anehdidunia.com, untuk membedakan antara gejala demam berdarah dan virus zika, yaitu :
1.      Demam akibat terinfeksi virus zika tidak terlalu tinggi.  Batas maksimal demam hanya pada suhu 30ºC.

2.      Demam akibat infeksi virus zika juga mengalami naik turun, sebagaimana gejala demam berdarah, tetapi bedanya tidak terlalu tinggi.
3.      Pembeda yang paling mencolok adalah munculnya beberapa ruam pada kulit yang berbentuk makulapapular atau ruam melebar dengan benjolan tipis yang timbul. Ruam tersebut bisa meluas dan membentuk semacam ruam merah tua serta kecoklatan yang mendatar dan menonjol.
4.      Adanya rasa nyeri pada sendi dan otot, yang kadang disertai lebam dan bengkak pada sendi dan otot, seperti terbentur dan kesleo ringan.
5.      Pada bagian mata sering kali muncul keluhan infeksi mata menyerupai konjungtivitas dengan mata kemerahan.
Itulah beberapa pembeda antara demam berdarah dan demam akibat virus zika. Dengan melihat perbedaan tersebut, sudah jelas bahwa meskipun gejala demam berdarah dan virus zika banyak kesamaan, tetapi kedua penyakit itu merupakan penyakit yang berbeda. Dan, walaupun kedua penyakit itudi bawa oleh vektor yang sama, yakni nyamuk Aedes Aegypti, keduanya tetap merupaka penyakit yang berbeda.
Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika Serikat (center for disease control and prevention) menyatakan bahwa gejala terinfeksi virus ini akan terlihat dalam 3-7 hari setelah tergigit vektor. Dengan demikian, seseorang akan diketahui terjangkit virus zika setelah 3-7 hari pasca gigitan nyamuk.




C.  Media Penularan Virus Zika
a.       Nyamuk Aedes Aegypti
Klasifikasi ilmiah Nyamuk Aedes Aegypti adalah sebagai berikut :
a)      Kerajaan         :    Animalia
b)      Filum              :    Arthropoda
c)      Kelas              :    Insecta
d)     Ordo               :    Diptera
e)      Family            :    Culicidae
f)       Genus             :    Aedes
g)      Spesies            :    Aedes Aegypti
Berdasarkan klasifikasi ilmiah tersebut, nyamuk Aedes Aegypti merupakan salah satu nyamuk dalam ordo diptera dan keluarga culicidae dalam bahasa kita dikenal dengan sebutan nyamuk. Jenis nyamuk dalam keluarga culicidae ini termasuk nyamuk pengigit yang berbahaya karena dapat menularkan virus.
Ada tiga jenis culicidae, yang ketiganya sama – sama menularkan virus, yakni culex aedes, dan anopheles. Adapun virus – virus tersebut adalah virus dengue (penyebab demam berdarah), virus demam kuning, virus penyebab chikungunya, dan virus zika (penyebab penyakit zika).
Tidak semua nyamuk Aedes Aegypti menularkan virus ini. Sebab nyamuk Aedes Aegypti yang mengigit dan menghisap darah manusia hanyalah nyamuk betina. Adapun nyamuk jantan tidak mengigit dang menghisap darah manusia, tetapi menghisap getah tumbuh – tumbuhan, sehingga bukanlah temasuk vektor pembawa virus zika. Dengan demikian, yang menjadi pembawa virus zika itu adalah nyamuk Aedes Aegypti betina.

Kebiasaan menghisap darah pada nyamuk Aedes Aegypti betina umumnya terjadi pada pukul 08.00 – 12.00 WIB ( Pagi hari ) dan 15.00 – 17.00 WIB ( sore hari ). Namun, adapula yang menyatakan bahwa masa mengigit nyamuk Aedes Aegypti yang aktif pada pukul 09.00 – 10.00 WIB ( pagi hari ) dan 15.00 – 17.00 WIB ( sore hari ).
Terlepas dari perbedaan tersebut, satu hal yang jelas bahwa nyamuk Aedes Aegypti hanya aktif mengigit pada pagi dan sore hari. Untuk itulah, kita perlu berhati – hati pada waktu – waktu tersebut agar terhindar dari serangan virus zika.
D.  Pengobatan Untuk Infeksi Virus Zika
Sampai saat ini, sebagaimana yang telah disingung sebelumnya, infeksi virus zika belum ada obatnya. Para ahli masih berupaya menemukan vaksin khusus yang dapat mengobati orang – orang yang terinfeksi virus zika. Satu – satunya vaksin sementara yang digunakan untuk mengobati penyakit ini hanyalah vaksin Rubella. Vaksin inipun hanya berfungsi untuk pencegahan saja agar janin dalam kandungan tidak sampai mengalami cacat lahir atau kelainan kondisi tubuh. Penggunaan vaksin antivirus zika sangat diajurkan untuk anak-anak, begitupun halnya dengan orang dewasa, terutama kaum wanita.
Selain vaksi Rubella tersebut, virus zika juga dapat ditanggulangi dengan lima cara berikut:
1.      Beristirahat yang banyak.
2.      Minum cukup cairan.
3.      Mengonsumsi vitamin.
4.      Mengobati rasa sakit serta demam dengan obat – obat umum.
5.      Segera berkonsultasi dengan dokter ahli.


Biasanya, penyakit virus zika relatif ringan dan tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun, bila virus zika menginfeksi ibu hamil, ini dapat berbahaya bagi janinnya dan belum ada obatnya. Bagi orang biasa ( yang tidak hamil ) yang terinfeksi virus ini, jika gejala semakin memburuk, maka harus segera mencari perwatan medis dan mendapatkan saran dari dokter ahli. Dengan begitu, gejala tersebut akan lebih mudah diatasi.
















BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa virus zika adalah virus yang sangat berbahaya dan kita harus bisa menjaga lingkungan agar tidak ada nyamuk Aedes Aegypti yang bersarang di sampah – sampah di sekitar kita. Maka kebersihan liungkungan sangat dibutuhkan dalam hal ini.
B.  Saran
Makalah ini jauh dari sempurna maka kritik dan saran yang membangun akan sangat dibutuhkan guna perbaikan makalah ini.














DAFTAR PUSTAKA

Putri. 2016. Buku pintar virus zika. Yogyakarta : Divapress
Share:

0 comments:

Post a Comment