Selamat malam sahabat Lily, bagaimana kabarnya? lama yah mimin gak posting lagi. maklum sok sibuk banget wkwkwk. kali ini mimin mau ngepost tentang makalah virus Zika. semoga bermanfaat yah 😄
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Virus zika
adalah virus yang berasal dari keluarga Flaviviridae dari genus Flavivirus.
Keluarga Flaviviridae merupaka keluarga virus yang menyebar melalui vektor
atropoda, yang paling utama adalah nyamuk. Dari segi bahasa, kata Flaviviridae
berasal dari bahasa latin Flavus yang bermakna kuning. Jadi, keluarga
Flaviviridae berasal dari virus demam kuning.
Keluarga Flaviviridae memiliki tiga jenis genus yaki Flavivirus,
Hepacivirus dan Pestivirus. Selain vius Zika, genus Flavivirus juga meliputi
vius nil barat, virus demam bedarah, virus demam kuning dan beberapa lainnya
yang dpatt menyebabkan ensefalitis yaitu infeksi yang mengenai sistem saraf
pusat (SSP). Ensefalitis juga di definisikan sebagai peradangan pada jaringan
otak yang disebabkan oleh infeksi virus. Virus genus Flavivirus ini memiliki
ukuran rata – rata 40-65 nm, khusus untuk virus dengue berukuran 50 nm.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana asal – usul virus zika itu ?
2. Apa saja tanda – tanda gejala terinfeksi
virus zika ?
3. Apa saja media penularan virus zika ?
C. Tujuan
Pembuatan Makalah
1.
Untuk mengetahui bagaimana asal – usul virus zika
2.
Untuk
mengetahui tanda – tanda gejala terinfeksi virus zika
3.
Untuk mengetahui apa saja media penularan verus
zika
BAB II
PEMBAHASAN
A. Asal –
Usul Dan Penyebaran Virus Zika
Mengenai sejarah asal – usul virus zika, memang belum ada catatan yang
menerangkan tentang asal pasti dari virus tersebut. Hanya saja, catatan sejarah
memberitakan bahwa virus zika pertama kali ditemukan di daerah Uganda, Afrika,
tepatnya di hutan Zika, yang berjarak 25 km dari kota Kampala, ibukota Uganda.
Karena ditemukan di hutan Zika, maka virus itupun diberi nama “virus zika”,
sesuai tempat ditemukannya pertama kali.
Dihutan Zika, terdapat lebih dari 60 jeis nyamuk. Namun, kenyataan
bahwa virus Zika berasal dari hutan tersebut baru terungkap akhir – akhir ini.
Pasalnya, menurut penjaga hutan itu, mukisa, sebagaimana yang dikutip oleh
republika.co.id banyak orang yang belum mengetahui tentang hal itu seperti
dirinya, sehingga hanya sedikit warga setempat yang merasa khawatir.
Virus Zika pertama kali ditemukan pada tahun 1947 dalam darah seekor
monyet. Monyet itu berasal dari hutan Zika. Inilah sebabnya, dugaan kuat muncul
bahwa virus Zika berasal dari hutan tersebut.
Beberapa waktu kemudian, virus zika untuk pertama kalinya diketahui
menginfeksi manusia pada tahun 1950 di daerah Afrika dan Asia yang merupakan
kawasan khatulistiwa. Kemudian, infeksi
yang lebih masif (banyak) lagi terjadi pada tahun 1968 di daerah Nigeria.
Dengan demikian, jelaslah bahwa virus zika mulai berkembang dan
menyebar ke seluruh dunia. Kini, penyebaran virus zika cukup mengkhawatirkan,
yang bermula di Brazil pada Mei 2015. Sementara itu, organisasi kesehana dunia
(WHO) juga mengaitkan virus zika dengan kondisi cacat lahir mikrosefalus.
Virus zika pun diketahui mulai menyebar ke daerah timur pada tahun 2014
melintas samudra Pasifik menuju Polinesia Prancis. Lalu, pada tahun 2015, virus
yang sama mulai menyebar kepulau Paskah hingga Amerika Tengah, Karibia, dan
Amerika Selatan. Seiring waktu, virus zika berkembang dan menyebar, serta
menginfeksi kedalam tubuh manusia hingga lebih dari 20 negara yang berada di
benua Amerika, khususnya daerah – daerah tropis.
Salah satu negara yang mencatat angka terbesar adanya infeksi virus zika
adalah Brazil, Amerika Selatan. Disanalah, tercatat 3.893 kasus bayi dengan
mikrosefalus sejak Oktober 2015. Seperti diketahui, mikrosefalus termasuk salah
satu cacat lahir pada bayi yang disebabkan, salah satunya, oleh virus zika yang
menginfeksi sang ibu sewaktu hami. Mikrosefalus merupakan cacat pada bayi
dengan lingkar kepala lebih kecil 3 cm daripada lingkar dada bayi ketika lahir.
B. Tanda Dan
Gejala Terinfeksi Virus Zika
Orang yang terjangkit virus zika memiliki tanda dan gejala mirip dengan
demam berdarah, sehingga banyak orang yang mengira bahwa penyakit itu adalah
demam berdarah, padahal bukan.
Beberapa pakar melihat adanya banyak kesamaan gejala antara demam
berdarah dengan demam zika. Keduanya sama – sama diawali dengan demam yang naik
turun serta rasa linu hebat pada persendian dan tulang. Kadang, itu juga
disertai mual, pusing, rasa tidak nyaman diperut, serta rasa lemah dan lesu
yang hebat. Karena dadnya kesamaan gejala itulah, banyak orang yang belum bisa
membedakan antara demam berdarah dan penyakit zika.
Menurut sebuah catatan dalam anehdidunia.com, untuk membedakan antara
gejala demam berdarah dan virus zika, yaitu :
1. Demam akibat terinfeksi virus zika tidak
terlalu tinggi. Batas maksimal demam
hanya pada suhu 30ºC.
2. Demam akibat infeksi virus zika juga
mengalami naik turun, sebagaimana gejala demam berdarah, tetapi bedanya tidak
terlalu tinggi.
3. Pembeda yang paling mencolok adalah
munculnya beberapa ruam pada kulit yang berbentuk makulapapular atau ruam
melebar dengan benjolan tipis yang timbul. Ruam tersebut bisa meluas dan
membentuk semacam ruam merah tua serta kecoklatan yang mendatar dan menonjol.
4. Adanya rasa nyeri pada sendi dan otot,
yang kadang disertai lebam dan bengkak pada sendi dan otot, seperti terbentur
dan kesleo ringan.
5. Pada bagian mata sering kali muncul
keluhan infeksi mata menyerupai konjungtivitas dengan mata kemerahan.
Itulah beberapa pembeda antara demam
berdarah dan demam akibat virus zika. Dengan melihat perbedaan tersebut, sudah
jelas bahwa meskipun gejala demam berdarah dan virus zika banyak kesamaan,
tetapi kedua penyakit itu merupakan penyakit yang berbeda. Dan, walaupun kedua
penyakit itudi bawa oleh vektor yang sama, yakni nyamuk Aedes Aegypti, keduanya
tetap merupaka penyakit yang berbeda.
Pusat pengendalian dan pencegahan
penyakit Amerika Serikat (center for disease control and prevention) menyatakan
bahwa gejala terinfeksi virus ini akan terlihat dalam 3-7 hari setelah tergigit
vektor. Dengan demikian, seseorang akan diketahui terjangkit virus zika setelah
3-7 hari pasca gigitan nyamuk.
C. Media
Penularan Virus Zika
a. Nyamuk Aedes Aegypti
Klasifikasi ilmiah Nyamuk Aedes Aegypti adalah
sebagai berikut :
a)
Kerajaan : Animalia
b)
Filum : Arthropoda
c)
Kelas : Insecta
d)
Ordo : Diptera
e)
Family : Culicidae
f)
Genus : Aedes
g) Spesies : Aedes Aegypti
Berdasarkan klasifikasi ilmiah tersebut,
nyamuk Aedes Aegypti merupakan salah satu nyamuk dalam ordo diptera dan
keluarga culicidae dalam bahasa kita dikenal dengan sebutan nyamuk. Jenis
nyamuk dalam keluarga culicidae ini termasuk nyamuk pengigit yang berbahaya
karena dapat menularkan virus.
Ada tiga jenis culicidae, yang ketiganya
sama – sama menularkan virus, yakni culex aedes, dan anopheles. Adapun virus –
virus tersebut adalah virus dengue (penyebab demam berdarah), virus demam
kuning, virus penyebab chikungunya, dan virus zika (penyebab penyakit zika).
Tidak semua nyamuk Aedes Aegypti
menularkan virus ini. Sebab nyamuk Aedes Aegypti yang mengigit dan menghisap
darah manusia hanyalah nyamuk betina. Adapun nyamuk jantan tidak mengigit dang
menghisap darah manusia, tetapi menghisap getah tumbuh – tumbuhan, sehingga
bukanlah temasuk vektor pembawa virus zika. Dengan demikian, yang menjadi
pembawa virus zika itu adalah nyamuk Aedes Aegypti betina.
Kebiasaan menghisap darah pada nyamuk
Aedes Aegypti betina umumnya terjadi pada pukul 08.00 – 12.00 WIB ( Pagi hari )
dan 15.00 – 17.00 WIB ( sore hari ). Namun, adapula yang menyatakan bahwa masa
mengigit nyamuk Aedes Aegypti yang aktif pada pukul 09.00 – 10.00 WIB ( pagi
hari ) dan 15.00 – 17.00 WIB ( sore hari ).
Terlepas dari perbedaan tersebut, satu
hal yang jelas bahwa nyamuk Aedes Aegypti hanya aktif mengigit pada pagi dan
sore hari. Untuk itulah, kita perlu berhati – hati pada waktu – waktu tersebut
agar terhindar dari serangan virus zika.
D. Pengobatan
Untuk Infeksi Virus Zika
Sampai saat ini, sebagaimana yang telah disingung sebelumnya, infeksi
virus zika belum ada obatnya. Para ahli masih berupaya menemukan vaksin khusus
yang dapat mengobati orang – orang yang terinfeksi virus zika. Satu – satunya
vaksin sementara yang digunakan untuk mengobati penyakit ini hanyalah vaksin
Rubella. Vaksin inipun hanya berfungsi untuk pencegahan saja agar janin dalam
kandungan tidak sampai mengalami cacat lahir atau kelainan kondisi tubuh.
Penggunaan vaksin antivirus zika sangat diajurkan untuk anak-anak, begitupun
halnya dengan orang dewasa, terutama kaum wanita.
Selain vaksi Rubella tersebut, virus zika juga dapat ditanggulangi
dengan lima cara berikut:
1. Beristirahat yang banyak.
2. Minum cukup cairan.
3. Mengonsumsi vitamin.
4. Mengobati rasa sakit serta demam dengan
obat – obat umum.
5. Segera berkonsultasi dengan dokter ahli.
Biasanya, penyakit virus zika relatif
ringan dan tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun, bila virus zika
menginfeksi ibu hamil, ini dapat berbahaya bagi janinnya dan belum ada obatnya.
Bagi orang biasa ( yang tidak hamil ) yang terinfeksi virus ini, jika gejala
semakin memburuk, maka harus segera mencari perwatan medis dan mendapatkan
saran dari dokter ahli. Dengan begitu, gejala tersebut akan lebih mudah
diatasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa virus zika adalah virus yang
sangat berbahaya dan kita harus bisa menjaga lingkungan agar tidak ada nyamuk
Aedes Aegypti yang bersarang di sampah – sampah di sekitar kita. Maka
kebersihan liungkungan sangat dibutuhkan dalam hal ini.
B. Saran
Makalah ini jauh dari sempurna maka
kritik dan saran yang membangun akan sangat dibutuhkan guna perbaikan makalah
ini.
DAFTAR PUSTAKA
Putri. 2016.
Buku pintar virus zika. Yogyakarta : Divapress
0 comments:
Post a Comment