CANDI TEMBARAK
Selamat malam sahabat Lily kali ini saya akan memposting tentang candi tembarak yang ada di kertosono, nganjuk, jawa timur. selamat membaca
Kertosono
merupakan salah satu kecamatan penting di Kabupaten Nganjuk. Lokasinya berada
diujung timur Nganjuk dan berbatasan dengan Sungai Brantas. Kertosono juga
menjadi titik pertemuan tiga kabupaten, yakni Kabupaten Jombang, Kediri, dan
Nganjuk. Karena lokasinya yang strategis ini, Kertosono memegang peranan
penting sejak jaman kolonial hingga sekarang. Bukti jejak Kolonial yang masih
dapat disaksikan hingga sekarang adalah jembatan Kertosono lama. Sedangkan
untuk saat ini, peranan Kertosono tidak perlu diragukan lagi. Kertosono kini
merupakan tempat bertemunya berbagai arus lalu lintas dari kota-kota penting di
Jawa Timur. Kertosono dari utara menghubungkan dengan Surabaya, dari selatan
menghubungkan Blitar, dari barat menghubungkan dengan Madiun. Tentunya
Kertosono merupakan pintu gerbang sekaligus penyokong Nganjuk di sebelah timur.
Melihat fakta-fakta tersebut Kertosono memanglah tempat yang sangat stategis,
dan dengan adanya Candi Tembarak, hal ini akan semakin menandaskan kejayaan
Kertosono dari kurun waktu yang lebih awal.
Candi
Tembarak secara administratif terletak di Desa Tembarak, Kec. Kertosono,
Nganjuk. Lokasi candi ini berada di ujung selatan Desa Tembarak yang berbatasan
dengan Desa Gondang. Untuk menuju candi ini banyak rute yang bisa dipilih. Dari
arah Blitar bisa lewat Kediri jurusan Kertosono/ Surabaya, selepas Kediri
langsung belok kiri ke arah jembatan Kertosono, setelah melalui jembatan bisa
djumpai perempatan besar, dari perempatan tersebut belok kiri hingga Gang XIV
Tembarak, candi berada di tengah sawah di selatan mushola. Dari arah Jombang
bisa menuju jembatan Kertosono dan mengikuti rute yang sama. Kalau dari arah
Nganjuk langsung saja ke arah jembatan Kertosono, sampai di perempatan (sebelum
jembatan) belok kanan dan langsung saja menuju Gang XIV.
Candi
Tembarak terletak di tengah area persawahan. Akses jalan yang tersedia hanyalah
jalan setapak dan dilanjutkan dengan pematang sawah, sehingga untuk menuju
lokasi candi saya harus berjalan kaki. Lokasi Candi Tembarak ditandai dengan
adanya bangunan beton yang suduah tak beratap, di sana lah Candi Tembarak
berada.
Candi Tembarak
kondisnya sangat memprihatinkan. Candi yang ditemukan sekitar tahun 2005 ini
sebenarnya pernah memperoleh penanganan pemerintah, namun kini kondisinya sudah
terbengkalai. Candi Tembarak memang telah runtuh, yang bisa dilihat tinggalah
tumpukan bata yang samar-samar masih tersusun membentuk bidang candi. Kini
tumpukan tersebut terendam kubangan air, sehingga bentuknya hanya terlihat
samar. Sungguh disayangkan mengingat candi ini merupakan salah satu bukti
kejayaan Kertosono di masa klasik.
Candi
Tembarak terletak tidak jauh dari Sungai Brantas, kira-kira hanya 500 m di
barat sungai. Sungai Brantas merupakan jalur perdagangan penting sejak masa
kerajaan Hindu-Buda di tanah Jawa, sehingga tidak mengheran jika banyak
ditemukan sisa candi/ bangunan klasik di pinggirnya. Selain candi, di sekitar
Tembarak juga sering ditemukan tinggalan-tinggalan lepas lainnya. Salah satunya
adalah sebuah yoni di pemukiman sebelah utara Candi Tembarak. Menurut penuturan
warga setempat yoni ini dulunya ditemukan tidak jauh dari Sungai Brantas. Tidak
menutup kemungkinan yoni ini memiliki keterkaitan dengan Candi Tembarak. Yoni
sendiri merupakan simbol Dewi Parwati yang merupakan salah satu dewa agama
Hindu.
Selain candi
dan artefak-artefak masa klasik, di timur Kertosono juga didapati daerah
bernama Bandar Kedung Mulyo. Saat ini daerah tersebut merupakan bagian
Kabupaten Jombang yang tepat berseberangan dengan Kertosono, di antara kedua
wilayah tersebut mengalir Sungai Brantas. Nama “bandar” merujuk pada istilah
pelabuhan, hal ini bisa memberikan gambaran bahwa dulunya wilayah sekitar
Kertosono merupakan sebuah pelabuhan/ bandar.
Dari
tinggalan-tinggalan baik berupa benda maupun topnimi, bisa dibayangkan bagaimana
dulu Kertosono pernah berjaya di masa klasik.
Berikut ini merupakan salah satu peninggalan
penting dari kerajaan terbesar di Indonesia ini. Inilah 10 Arca
Peninggalan Kerajaan Majapahit
1. Patung Hutan Baluran
Patung yang ditemukan di Hutan Baluran Situbondo,
Jawa Timur, pada 10 Maret 2013 ini akhirnya dipastikan keasliannya sebagai
benda purbakala. Patung tersebut dinyatakan sebagai Patung Dewi Laksmi dan
peninggalan dari era Kerajaan Majapahit. Arca ini Tergolong unik karena
ditemukan di Wilayah Kekuasaan Majapahit Timur yang belum tersentuh sama-sekali
peninggalan bersejarahnya.
2. Arca Harihara
Arca ini merupakan gabungan dari Siwa dan Wisnu
yang menggambarkan Taja Kertarajasa. Meskipun lokasinya di Candi Simoing,
Blitar, kini arca ini telah dipindah ke Museum Nasional Republik Indonesia.
3. Bidadari Majapahit
Arca yang terbuat dari emas ini merupakan arca
cetakan emasapsara (bidadari surgawi) gaya khas Majapahit yang menggambarkan
dengan sempurna zaman kerajaan Majapahit sebagai “zaman keemasan” nusantara.
semoga bermanfaat ... (^_^)
0 comments:
Post a Comment