Wednesday, January 10, 2018

BEBERAPA MOTIF BATIK YANG ADA DI NUSANTARA

Selamay malam sahabat LIly... bagaimana kabarnya? sudah lama mimin tidak nulis-nulis di blog dikarenanakan sibuk wkwkw kali ini mimin mau posting tentang beberapa motif batik yang ada di nusantara.



MACAM-MACAM BATIK
1.    Batik Cirebon (Cirebonan).
Batik asal Cirebon memiliki motif yang paling diminati masyarakat. Sebagian polanya masuk ke kategori Pesisiran dan sebagiannya lagi masuk ke kategori Keraton. Beberapa motif yang populer adalah Mega Mendung, Singa Barong, Patran Kangkung, Singa Payung, dan lain sebagainya. Pola-pola tersebut tidak terlepas dari sejarah batik Jawa Barat, yakni dari Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman.
2.    Batik Surabaya
Batik Surabaya berbeda dengan batik lainnya, dimana batik Surabaya sulit ditelusuri sejarah perkembangannya, hal itu disebabkan karena surabaya dulunya merupakan daerah transit perdagangan. Tapi pada umumnya batik Surabaya tidak mempunyai perbedaan yang yang jauh dengan batik lainnya seperti batik Kenongoyang bersal dari Sidoarjo maupun batik Madura. Namun apabila anda mengamati lebih dalam mengenai Batik Surabaya, maka akan terdapat perbedaan yaitu konsep warna batik Surabaya lebih kuat dan berani seperti gambaran orang Surabaya yang berani dan kuat. Batik surabaya memiliki ciri yang khas yaitu, motif Kembang Semanggi, perahu khas Surabaya, Ayam Jago dalam legenda Sawunggaling  serta ikan Sura dan Buaya.


3.    Batik Solo
Kota Solo memang merupakan salah satu tempat wisata belanja kain batik terkenal di Indonesia. Di sini banyak sekali terdapat sentra kain batik, yang tersohor antara lain kawasan Kampung Batik Laweyan dan kawasan Kampung Wisata Batik Kauman. Batik Solo terkenal dengan corak dan pola tradisionalnya batik dalam proses cap maupun dalam batik tulisnya. Bahan-bahan yang dipergunakan untuk pewarnaan masih tetap banyak memakai bahan-bahan dalam negeri seperti soga Jawa yang sudah terkenal sejak dari dahulu. Polanya yang terkenal antara lain “Sidomukti” dan “Sidoluruh”. Batik Solo memiliki warna dominan cokelat soga kekuningan.
4.    Batik Yogyakarta
Di Yogyakarta khususnya, warna batik tradisional adalah biru-hitam, serta soga cokelat dan putih dari pewarna alam. Biru-hitam diambil dari daun tanaman indigofera yang disebut juga nila atau tom yang difermentasi. Sementara warna soga atau cokelat diambil dari campuran kulit pohon tinggi warna merah, kulit pohon jambal warna merah cokelat, dan kayu tegeran warna kuning. Karakter motif batik Yogya adalah tegas, formal, sedikit kaku, dan patuh pada pakem. Konon, karakter ini berhubungan dengan keraton Yogya yang anti-kolonial.

5.    Batik Aceh
Dalam Motif batik Aceh mengandung makna yakni menggambarkan kepribadian masyarakat Aceh. Di dalamnya terdapat makna falsafah kehidupan yang menjadi kearifan lokal dan pedoman hidup masyarakat Aceh. Motif-motif Batik Aceh yang terkenal diantaranya adalah motif pintu Aceh, bunga jeumpa, motif tolak angin, rencong, awan berarak, awan meucanek, gayo, pucok reubong, dan sebagainya.
6.    Batik Malang
Batik Malang biasa disebut Batik Malangan jawa timur. Batik Malang memang belum sepopuler batik yang ada di daerah Jawa namun keindahaan Batik Malang tidak kalah bagusnya dengan batik yang ada di daerah lain karena memiliki corak batik tersendiri yang khas dan unik seketika. Malang sejak masa Kerajaan Kanjuruhan maupun Kerajaan Singosari telah memiliki ciri khas batiknya namun karena pada masa itu Malang sebagai pusat kekuasaan yang mengedepankan ilmu kanuragan dan kadigdayaan untuk mendukung stabilitas kekuasaan sehingga perkembangan batik justru terabaikan begitu saja.  Batik Malang diawali dari batik khas pedalaman Malang yang telah dipakai dalam upacara adat sejak sebelum tahun 1900-an waktu itu. mempunyai motif Sidomukti Malang dengan hiasan kotak putih di tengah yang biasa disebut Modhang Koro batik. dipakai sebagai udheng (laki-laki) dan sewek (perempuan) dalam acara resmi untuk semua lapisan masyarakat malang.

7.    Batik Madura
Batik Madura merupakan seni budaya yang asli dari madura, seni batik madura kini mulai bayak diminati baik itu orang lokal maupun juga wisatawan atau turis dari mancanegara. Motif dan corak dari batik madura memiliki keunikan tersendiri. Cara pengolahan dan produksi dari batik madura ini tergolong unik dan masih menggunakan cara tradisional. Umumnya corak batik madura diartikan dengan karakter yang kuat dicirikan dengan corak yang bebas, dimana warna yang ditampilkan dari batik madura ini adalah warna yang berani (kuning, hijau muda, dan warna merah).
8.    Batik Minangkabau
Pemakaian batik Sumatra Barat dahulu hanya digunakan untuk acara-acara adat dan biasanya yang memakai batik Padang ini antara lain para pemuka adat seperti Datuak (penghulu atau kepala adat), Bundo Kanduang (pemimpin wanita di Minang), raja-raja kecil di Sungai Pagu, Solok, Jambu Lipo Punjung, Sawah Lunto dan Sijujung. Biasanya batik Padang ini dipakai sebagai perlengkapan adat bisa berupa selendang atau saluak/peci. Para Datuak memakai selendang dengan melingkarkannya di leher, sedangkan untuk kaum wanita melampirkan selendang itu di bahu dengan ujung kain pertama dililit dua kali di bahu kiri dan ujungnya disampirkan di tangan kanan melalui bagian belakang badan. Sebagian motif batik Sumatera Barat atau batik Padang juga di pengaruhi oleh kebudayaan cina, adanya sentuhan budaya cina pada motif batik Padang tak terlepas dari masuknya para pedagang dari negeri China ke Minangkabau sekitar abad ke-16.


9.    Batik Pekalongan
Motif Batik Pekalongan sedikit banyak dipengaruhi pembauran masyarakat Pekalongan, Jawa Tengah, dengan berbagai bangsa seperti Cina, Belanda, Arab, India, Melayu, dan Jepang pada masa lalu. Beberapa jenis motif batik pengaruh berbagai negara itu kemudian dikenal sebagai identitas batik Pekalongan. Motif itu adalah batik Jlamprang diilhami India dan Arab, batik Encim dan Klangenan dipengaruhi peranakan Cina, batik Belanda, batik Pagi Sore, dan batik Hokokai yang tumbuh pesat sejak pendudukan Jepang. Warna cerah dan motif beragam membuat batik Pekalongan maju pesat. Berbeda dengan batik Solo dan Yogyakarta, batik Pekalongan terlihat lebih dinamis lantaran permainan motif yang lebih bebas. Media kainnya pun bermacam-macam. Tidak hanya katun dan kaos, sutera juga menjadi andalan batik Pekalongan saat bersaing di luar negeri. Motif Jlamprang, Sekarjagat, atau motif khas lainnya, menjadi berkelas ketika dituangkan dalam bahan baku sutera.
10.    Batik Tegal
Batik Tegalan didominasi warna coklat dan biru. Ciri khas lain batik Tegalan adalah berwarna-warni. Batik tulis Tegal atau Tegalan itu dapat dikenali dari corak gambar atau motif rengrengan besar atau melebar. Motif ini tak dimiliki daerah lain sehingga tampak eksklusif. Motifnya banyak mangadaptasi dari aneka flora dan fauna disekitar kehidupan masyarakat di kota Tegal. Motif Grudo (Garuda) dengan warna terang yang mempertontonkan bentuk-bentuk sayap burung garuda dan motif Gribigan dengan bentuk khas anyaman bambu dalam warna agak gelap.

11.Ciri Khas Batik Solo
Motif batik Solo memiliki ciri khas geometris pada batiknya. Contohnya Sidomukti, Sidoluruh, dan Sidoasih. Selain motif geometris, ciri khas batik Solo adalah ukuran motifnya yang kecil, atau istilahnya Truntum. Ada kisah tentang batik Solo, dilansir dari klasika-Kompas, dahulu kala ada seorang ratu yang sedang bersedih karena tidak diperhatikan sang Raja. Ratu yang sedih itupun akhirnya menciptakan batik dengan motif bintang-bintang yang ukurannya kecil-kecil. Motif batik buah karya sang Ratu itupun mencuri perhatian sang raja, sehingga akhirnya Raja memerhatikan Ratu. Dan Raja pun memerhatikan cara Ratu membuat motif kemudian mengembangkan seni batik tersebut. Parang Kusuma adalah motif batik Solo selain Truntum. Motif Parang Kusuma memiliki ciri bentuknya yang diagonal, dengan cara melukis dari sisi bawah ke atas. Motif ini mengandung makna atau filosofis, bahwa pemakainya memiliki garis atau keturunan raja. Motif batik khas Solo yang lain adalah Sekar Jagad. Sekar artinya bunga dan jagad artinya bumi atau dunia. Sebutan “Sekar Jagad” bisa berarti “kumpulan bunga sedunia” atau berarti keindahan dan keluhuran kehidupan di dunia. Motif yang mengandung unsur agama pun menghiasi motif khas batik Solo. Semisal motif naga, burung garuda, serta sawat yang merupakan simbol agama Hindu. Untuk hal pewarnaan, batik Solo lebih didominasi warna hitam atau kecoklatan. Meskipun menggunakan warna putih tetap saja warna kecoklatan mendominasi pada motif batik Solo.

12  Ciri Khas Batik Jogja
Ada dua macam latar atau warna dasar kain. Putih dan Hitam. Sementara warna batik bisa putih (warna kain mori) , biru tua kehitaman dan coklat soga. Sered atau pinggiran kain, putih, diusahakan tidak sampai pecah sehingga kemasukan soga, baik kain berlatar hitam maupun putih. Ragam hiasnya pertama Geometris : garis miring lerek atau lereng , garis silang atau ceplok dan kawung , serta anyaman dan limaran.Ragam hias yang bersifat kedua non-geometris semen , lung- lungan dan boketan.Ragam hias yang bersifat simbolis erat hubungannya dengan falsafah Hindu – Jawa ( Ny.Nian S Jumena ) antara lain : Sawat Melambangkan mahkota atau penguasa tinggi , Meru melambangkan gunung atau tanah ( bumi ) , Naga melambangkan air , Burung melambangkan angin atau dunia atas , Lidah api melambangkan nyala atau geni.


13 Ciri Khas Batik Pekalongan
Ciri-ciri batik Pekalongan motifnya mirip dengan batik Yogya atau batik Solo, perbedaannya adalah batik Pekalongan sangat bebas dan menarik dengan adanya modifikasi dengan banyak variasi warna yang atraktif. Kadang, banyak dijumpai juga batik Pekalongan yang memiliki hingga 7 warna dengan kombinasi yang dinamis. Batik Jlamprang adalah salah satu motif batik Pekalongan yang populer dan telah diabadikan menjadi salah satu nama jalan di Pekalongan. Batik Pekalongan menjadi sangat khas karena bertopang pada banyak pengusaha kecil.

14      Ciri Khas Batik Jakarta
Ciri khas kain batik Jakarta/Betawi yaitu kain sarung dengan menonjolkan motif Tumpal, yaitu bentuk motif geometris segitiga sebagai barisan yang memagari bagian kepala kain dan badan kain. Saat dikenakan, Tumpal harus ada di bagian depan. Motif burung hong juga masuk dalam ciri khas batik betawi sebagai perlambang kebahagiaan.

15  Ciri Khas Batik Semarang
Batik Semarang lebih menonjolkan warna terang. Di samping bermotif kontemporer yang mengambil ikon-ikon kota Semarang, seperti Tugu Muda dan Lawang Sewu. Atau pun motif asli dari batik Semarang itu sendiri, yakni pohon asam. Sebagaimana mengilhami nama kotanya: asem arang (pohon asem yang letak pohonnya jarang-jarang).




Share:

0 comments:

Post a Comment