Selamay malam sahabat LIly... bagaimana kabarnya? sudah lama mimin tidak nulis-nulis di blog dikarenanakan sibuk wkwkw kali ini mimin mau posting tentang beberapa motif batik yang ada di nusantara.
MACAM-MACAM
BATIK
1.
Batik Cirebon (Cirebonan).
Batik asal Cirebon memiliki motif yang paling diminati masyarakat.
Sebagian polanya masuk ke kategori Pesisiran dan sebagiannya lagi masuk ke
kategori Keraton. Beberapa motif yang populer adalah Mega
Mendung, Singa Barong, Patran Kangkung, Singa Payung, dan lain
sebagainya. Pola-pola tersebut tidak terlepas dari sejarah batik Jawa Barat,
yakni dari Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman.
2. Batik Surabaya
Batik Surabaya berbeda dengan batik lainnya, dimana batik Surabaya sulit
ditelusuri sejarah perkembangannya, hal itu disebabkan karena surabaya dulunya
merupakan daerah transit perdagangan. Tapi pada umumnya batik Surabaya tidak
mempunyai perbedaan yang yang jauh dengan batik lainnya seperti batik Kenongoyang
bersal dari Sidoarjo maupun batik Madura. Namun apabila anda mengamati lebih
dalam mengenai Batik Surabaya, maka akan terdapat perbedaan yaitu konsep warna
batik Surabaya lebih kuat dan berani seperti gambaran orang Surabaya yang
berani dan kuat. Batik surabaya memiliki ciri yang khas yaitu, motif Kembang
Semanggi, perahu khas Surabaya, Ayam Jago dalam legenda Sawunggaling
serta ikan Sura dan Buaya.
3.
Batik Solo
Kota Solo memang merupakan salah satu tempat wisata belanja kain
batik terkenal di Indonesia. Di sini banyak sekali terdapat sentra kain batik,
yang tersohor antara lain kawasan Kampung Batik Laweyan dan kawasan Kampung
Wisata Batik Kauman. Batik Solo terkenal dengan corak dan pola tradisionalnya
batik dalam proses cap maupun dalam batik tulisnya. Bahan-bahan yang
dipergunakan untuk pewarnaan masih tetap banyak memakai bahan-bahan dalam
negeri seperti soga Jawa yang sudah terkenal sejak dari dahulu. Polanya yang
terkenal antara lain “Sidomukti” dan “Sidoluruh”. Batik Solo memiliki
warna dominan cokelat soga kekuningan.
4.
Batik Yogyakarta
Di Yogyakarta khususnya, warna batik tradisional adalah biru-hitam,
serta soga cokelat dan putih dari pewarna alam. Biru-hitam diambil dari daun
tanaman indigofera yang disebut juga nila atau tom yang difermentasi. Sementara
warna soga atau cokelat diambil dari campuran kulit pohon tinggi warna merah,
kulit pohon jambal warna merah cokelat, dan kayu tegeran warna kuning. Karakter
motif batik Yogya adalah tegas, formal, sedikit kaku, dan patuh pada pakem.
Konon, karakter ini berhubungan dengan keraton Yogya yang anti-kolonial.
5.
Batik Aceh
Dalam Motif batik Aceh mengandung makna yakni menggambarkan kepribadian
masyarakat Aceh. Di dalamnya terdapat makna falsafah kehidupan yang menjadi
kearifan lokal dan pedoman hidup masyarakat Aceh. Motif-motif Batik Aceh yang
terkenal diantaranya adalah motif pintu Aceh, bunga jeumpa, motif tolak angin,
rencong, awan berarak, awan meucanek, gayo, pucok reubong, dan sebagainya.
6. Batik Malang
Batik Malang
biasa disebut Batik Malangan jawa timur. Batik Malang memang belum sepopuler
batik yang ada di daerah Jawa namun keindahaan Batik Malang tidak kalah
bagusnya dengan batik yang ada di daerah lain karena memiliki corak batik
tersendiri yang khas dan unik seketika. Malang sejak masa Kerajaan Kanjuruhan
maupun Kerajaan Singosari telah memiliki ciri khas batiknya namun karena pada
masa itu Malang sebagai pusat kekuasaan yang mengedepankan ilmu kanuragan dan
kadigdayaan untuk mendukung stabilitas kekuasaan sehingga perkembangan batik
justru terabaikan begitu saja. Batik Malang diawali dari batik khas pedalaman Malang
yang telah dipakai dalam upacara adat sejak sebelum tahun 1900-an waktu itu.
mempunyai motif Sidomukti Malang dengan hiasan kotak putih di tengah yang biasa
disebut Modhang Koro batik. dipakai sebagai udheng (laki-laki) dan sewek
(perempuan) dalam acara resmi untuk semua lapisan masyarakat malang.
7. Batik Madura
Batik Madura merupakan seni budaya yang asli dari madura, seni
batik madura kini mulai bayak diminati baik itu orang lokal maupun juga
wisatawan atau turis dari mancanegara. Motif dan corak dari batik madura
memiliki keunikan tersendiri. Cara pengolahan dan produksi dari batik madura
ini tergolong unik dan masih menggunakan cara tradisional. Umumnya corak batik
madura diartikan dengan karakter yang kuat dicirikan dengan corak yang bebas,
dimana warna yang ditampilkan dari batik madura ini adalah warna yang berani
(kuning, hijau muda, dan warna merah).
8.
Batik Minangkabau
Pemakaian
batik
Sumatra Barat dahulu hanya digunakan untuk acara-acara adat dan
biasanya yang memakai batik Padang ini antara lain para pemuka adat seperti
Datuak (penghulu atau kepala adat), Bundo Kanduang (pemimpin wanita di Minang),
raja-raja kecil di Sungai Pagu, Solok, Jambu Lipo Punjung, Sawah Lunto dan
Sijujung. Biasanya batik Padang ini dipakai sebagai perlengkapan adat bisa
berupa selendang atau saluak/peci. Para Datuak memakai selendang dengan
melingkarkannya di leher, sedangkan untuk kaum wanita melampirkan selendang itu
di bahu dengan ujung kain pertama dililit dua kali di bahu kiri dan ujungnya
disampirkan di tangan kanan melalui bagian belakang badan. Sebagian motif batik
Sumatera Barat atau batik Padang juga di pengaruhi oleh kebudayaan cina, adanya
sentuhan budaya cina pada motif batik Padang tak terlepas dari masuknya para
pedagang dari negeri China ke Minangkabau sekitar abad ke-16.
9. Batik Pekalongan
Motif Batik Pekalongan sedikit banyak dipengaruhi pembauran
masyarakat Pekalongan, Jawa Tengah, dengan berbagai bangsa seperti Cina,
Belanda, Arab, India, Melayu, dan Jepang pada masa lalu. Beberapa jenis motif
batik pengaruh berbagai negara itu kemudian dikenal sebagai identitas batik
Pekalongan. Motif itu adalah batik Jlamprang diilhami India dan Arab, batik
Encim dan Klangenan dipengaruhi peranakan Cina, batik Belanda, batik Pagi Sore,
dan batik Hokokai yang tumbuh pesat sejak pendudukan Jepang. Warna cerah dan
motif beragam membuat batik Pekalongan maju pesat. Berbeda dengan batik Solo
dan Yogyakarta, batik Pekalongan terlihat lebih dinamis lantaran permainan
motif yang lebih bebas. Media kainnya pun bermacam-macam. Tidak hanya katun dan
kaos, sutera juga menjadi andalan batik Pekalongan saat bersaing di luar
negeri. Motif Jlamprang, Sekarjagat, atau motif khas lainnya, menjadi berkelas
ketika dituangkan dalam bahan baku sutera.
10. Batik Tegal
Batik Tegalan didominasi warna coklat dan biru. Ciri khas lain
batik Tegalan adalah berwarna-warni. Batik tulis Tegal atau Tegalan itu dapat
dikenali dari corak gambar atau motif rengrengan besar atau melebar. Motif ini
tak dimiliki daerah lain sehingga tampak eksklusif. Motifnya banyak
mangadaptasi dari aneka flora dan fauna disekitar kehidupan masyarakat di kota
Tegal. Motif Grudo (Garuda) dengan warna terang yang mempertontonkan
bentuk-bentuk sayap burung garuda dan motif Gribigan dengan bentuk khas anyaman
bambu dalam warna agak gelap.
11.Ciri Khas Batik Solo
Motif batik Solo memiliki ciri khas geometris pada batiknya. Contohnya
Sidomukti, Sidoluruh, dan Sidoasih. Selain motif geometris, ciri khas batik
Solo adalah ukuran motifnya yang kecil, atau istilahnya Truntum. Ada kisah
tentang batik Solo, dilansir dari klasika-Kompas, dahulu kala ada seorang ratu
yang sedang bersedih karena tidak diperhatikan sang Raja. Ratu yang sedih
itupun akhirnya menciptakan batik dengan motif bintang-bintang yang ukurannya
kecil-kecil. Motif batik buah karya sang Ratu itupun mencuri perhatian sang
raja, sehingga akhirnya Raja memerhatikan Ratu. Dan Raja pun memerhatikan cara
Ratu membuat motif kemudian mengembangkan seni batik tersebut. Parang Kusuma
adalah motif batik Solo selain Truntum. Motif Parang Kusuma memiliki ciri
bentuknya yang diagonal, dengan cara melukis dari sisi bawah ke atas. Motif ini
mengandung makna atau filosofis, bahwa pemakainya memiliki garis atau keturunan
raja. Motif batik khas Solo yang lain adalah Sekar Jagad. Sekar artinya bunga
dan jagad artinya bumi atau dunia. Sebutan “Sekar Jagad” bisa berarti “kumpulan
bunga sedunia” atau berarti keindahan dan keluhuran kehidupan di dunia. Motif
yang mengandung unsur agama pun menghiasi motif khas batik Solo. Semisal motif
naga, burung garuda, serta sawat yang merupakan simbol agama Hindu. Untuk hal
pewarnaan, batik Solo lebih didominasi warna hitam atau kecoklatan. Meskipun
menggunakan warna putih tetap saja warna kecoklatan mendominasi pada motif
batik Solo.
12 Ciri Khas Batik Jogja
Ada dua macam latar atau warna dasar kain. Putih dan Hitam. Sementara warna
batik bisa putih (warna kain mori) , biru tua kehitaman dan coklat soga. Sered
atau pinggiran kain, putih, diusahakan tidak sampai pecah sehingga kemasukan
soga, baik kain berlatar hitam maupun putih. Ragam hiasnya pertama Geometris :
garis miring lerek atau lereng , garis silang atau ceplok dan kawung , serta
anyaman dan limaran.Ragam hias yang bersifat kedua non-geometris semen , lung-
lungan dan boketan.Ragam hias yang bersifat simbolis erat hubungannya dengan
falsafah Hindu – Jawa ( Ny.Nian S Jumena ) antara lain : Sawat Melambangkan
mahkota atau penguasa tinggi , Meru melambangkan gunung atau tanah ( bumi ) ,
Naga melambangkan air , Burung melambangkan angin atau dunia atas , Lidah api
melambangkan nyala atau geni.
13 Ciri Khas Batik Pekalongan
Ciri-ciri batik Pekalongan motifnya mirip dengan batik Yogya atau batik
Solo, perbedaannya adalah batik Pekalongan sangat bebas dan menarik dengan
adanya modifikasi dengan banyak variasi warna yang atraktif. Kadang, banyak
dijumpai juga batik Pekalongan yang memiliki hingga 7 warna dengan kombinasi
yang dinamis. Batik Jlamprang adalah salah satu motif batik Pekalongan yang
populer dan telah diabadikan menjadi salah satu nama jalan di Pekalongan. Batik
Pekalongan menjadi sangat khas karena bertopang pada banyak pengusaha kecil.
14
Ciri Khas
Batik Jakarta
Ciri khas kain batik Jakarta/Betawi yaitu kain sarung dengan menonjolkan
motif Tumpal, yaitu bentuk motif geometris segitiga sebagai barisan yang
memagari bagian kepala kain dan badan kain. Saat dikenakan, Tumpal harus ada di
bagian depan. Motif burung hong juga masuk dalam ciri khas batik betawi sebagai
perlambang kebahagiaan.
15 Ciri Khas Batik Semarang
Batik Semarang lebih menonjolkan warna terang. Di samping bermotif
kontemporer yang mengambil ikon-ikon kota Semarang, seperti Tugu Muda dan
Lawang Sewu. Atau pun motif asli dari batik Semarang itu sendiri, yakni pohon
asam. Sebagaimana mengilhami nama kotanya: asem arang (pohon asem yang letak
pohonnya jarang-jarang).
0 comments:
Post a Comment